Kamis, 22 November 2012

Saya Bangga Dengan Kegagalan

Sekarang saya akan bercerita mengenai kegagalan-kegagalan yang saya alami selama ini. Walaupun banyak orang yang bangga akan kesuksesannya, namun saya tetap bangga dengan kegagalan yang pernah saya alami. Bukan maksud saya untuk menjelekkan diri saya, justru saya berharap Anda yang membacanya bisa belajar dari kegagalan saya ini.

Masa kecil saya adalah anak ke tiga dari empat bersaudara, dua kakak saya laki-laki dan adik saya satu perempuan. Mungkin saat itu orang tua saya mengharapkan anak ke tiganya adalah perempuan, namun justru saya lahir sebagai laki-laki. Sehingga selisih satu tahun berikutnya lahirlah adik saya perempuan.

Sejak kecil mengenai perlakuan orang tua terhadap saya sangat berbeda dibandingkan saudara-saudara saya yang lain. Sehingga saya pun lebih sering di asuh oleh kakak perempuan dari ayah saya. 

Sekolah SD saya jalani biasa-biasa saja bahkan tergolong siswa yang tidak diperhitungkan di sekolah, hanya saja kebetulan ibu saya adalah guru di situ. Saya kelas 1 SD saja belum lancar membaca, sering kalau belajar di rumah , kepala saya dipukul pakai penggaris sama ibu saya karena susah diajarin membaca. Lulus SD saya mendapatkan Nilai Ebtanas Murni (NEM) sangat rendah, dimana NEM saya tidak bisa untuk masuk mendaftar di SMP Negeri, apalagi SMP Negeri yang favorit.

Beruntung ayah saya bisa menitipkan saya di SMP Negeri favorit di kota saya, walaupun dimasukan ke kelas khusus titipan. Selama sekolah di SMP, saya merasa minder sekali, karena rata-rata anak orang kaya dan pandai-pandai. Saya cuma berpikir sekolah saya jalani apa adanya dan yang penting selalu naik kelas.

Selepas SMP saya juga lulus dengan nilai dibawah rata-rata, sehingga saya hanya bisa masuk di SMA Negeri pinggiran saat itu.

Singkat cerita saya masuk kuliah di perguruan tinggi swasta, dan itupun tidak selesai sampai lulus wisuda sarjana. Karena saat pertengahan kuliah saya kena fitnah yang mengharuskan saya menghuni hotel prodeo selama beberapa waktu, dan selepas dari hotel prodeo saya merasa malas untuk melanjutkan kuliah.

Sejak saya tidak lagi kuliah, kehidupan saya tanpa tujuan dan tidak memiliki visi apapun. Yang saya lakukan adalah berpindah-pindah tempat hanya untuk menghilangkan kesuntukan saya karena drop out kuliah, pekerjaan pun saya tidak punya. Ke mana kaki melangkah itulah yang saya ikuti, kehidupan mengalir begitu saja.

Dari perjalanan itu saya mulai berkenalan dengan banyak orang dan berbagai macam usaha, dan dengan bekal kepercayaan dari saudara ipar kakak, saya mendapatkan pinjaman modal untuk usaha kayu. namun di tengah perjalanan saya di tipu rekan bisnis yang akhirnya uang modal habis dan saya tidak bisa mengembalikan uang modal pinjaman.

Kuliah gagal, bisnis pertama dengan modal pinjaman gagal. Kemudian saya nekat menikah walau tanpa pegangan uang sedikitpun. Istri saat itu masih kuliah dan support dana total dari mertua yang kebetulan sangat baik. Saya pun sempat beberapa kali bekerja , di developer, di penggergajian kayu, sopir pribadi, di pabrik kayu dan pernah bekerja sebagai pengawal pribadi seorang wanita pengusaha kaya.

Semua itu saya jalani dan tidak ada satu barang pun yang bisa saya banggakan, karena penghasilan saya hanya cukup untuk keperluan pribadi. Sampai pada akhirnya istri selesai kuliah, saya mendapatkan pinjaman modal dari mertua untuk berdagang.

Saya dan istri membuka toko dan berdagang, yang selama 3 tahun berkembang dengan pesat dengan omzet yang besar. Jaringan saya waktu itu hampir mencapai seribu orang. Namun karena saya adalah orang yang mudah tergoda dan merasakan kenikmatan limpahan rejeki, saya jadi lupa diri. Saya tidak lagi peduli dengan usaha dan rumah tangga. Karena saya sudah menjadi orang yang sombong, sehingga setiap hari saya dan istri selalu bertengkar. Inilah kegagalan hubungan rumah tangga saya.

3 tahun berjalan usaha saya mendapatkan support tambahan dari beberapa bank, usaha semakin meningkat, namun tabiat saya yang keras kepala, menjadikan usaha saya di tahun ke lima bangkrut total. Hutang menumpuk, harta benda sirna dan hidup dalam kecemasan karena dikejar para penagih hutang. Inilah kegagalan usaha saya karena saya salah dalam bersikap.

Namun semua itu adalah pelajaran yang sangat berharga yang saya dapatkan, saya mulai berubah, saya banyak membaca buku-buku positif, saya banyak bergaul dengan orang-orang sukses. 

Untuk melamar pekerjaan, jelas saya sudah tidak mungkin, sehingga yang saya lakukan adalah berkumpul dengan teman-teman yang sukses, serta selalu bersikap sebagai pendengar. Dari seluruh kegagalan yang telah saya alami, ada terbersit rasa bangga di dalam diri saya, yaitu saya telah mengalami banyak kegagalan yang parah dibandingkan rekan seusia saya.

Dari semua kegagalan itu, dan sikap keras kepala itu, untuk bangkit kembali membutuhkan waktu yang lumayan panjang. Dan yang saya lakukan adalah merubah diri saya untuk menjadi lebih baik lagi. Pertama kali yang saya lakukan untuk merubah diri adalah saya saring keinginan beberapa teman sukses lain tentang kebutuhan utama tentang mencari partner kerja. Rata-rata orang sukses mencari partner kerja yang jujur. Kalau dari segi kejujuran, saya sangat percaya diri ,karena saya terdidik dari keluarga yang mengutamakan kejujuran dan kesederhanaan.

Kemudian kebutuhan yang berikutnya adalah orang yang selalu berpikir , bisa menelurkan banyak ide bisnis. Sehingga dari ide yang muncul, diolah dan di pelajari agar bisa menjadi sesuatu usaha yang menguntungkan.
Jadi hanya dengan modal jujur dan selalu berpikir, saya bisa menjalankan usaha , tanpa modal uang sedikitpun yang saya keluarkan. Karena modal uang semua dibantu oleh rekan-rekan yang punya kelebihan uang namun kekurangan ide.

Banyak orang yang bercerita tentang kesuksesan, namun saya lebih bangga untuk bercerita kegagalan saya.Agar yang membaca tulisan saya ini dan kebetulan orang yang gagal bisa lebih semangat kembali.

Orang sukses bukanlah orang yang tidak pernah gagal, melainkan orang yang bisa dan mampu bangkit kembali setiap kali mereka jatuh.




Kamis, 08 November 2012

Kenapa Saya Memilih Jadi Pengusaha

Dulu saya adalah karyawan di salah developer perumahan sebagai Perencana dan Pengawas Teknik, dan saat itu saya sudah merasa sangat bangga sekali walau saat itu bawahan saya hanyalah dua orang mandor bangunan dan beberapa orang sub kontraktor.

Tiap berangkat dan pulang kerja ada perasaan bangga di hati karena di usia muda saya sudah bisa mendapat pekerjaan dengan posisi dan gaji yang lebih dari cukup pada saat itu.

Selama beberapa tahun saya ikut developer itu, sudah ratusan rumah yang berhasil kita bangun dan kita jual dengan keuntungan ada perusahaan amatlah besar sekali. Sehingga saya di percaya pemilik perusahaan untuk menangani salah satu cabang perusahaan.

Baru beberapa bulan saya tangani, pemilik perusahaan meninggal dunia dan keluarganya menarik seluruh aset yang ada untuk di alihkan ke bisnis lain yang bidangnya sama sekali bukan bidang saya. Akhirnya saya di PHK.

Kemudian saya masuk di perusahaan eksport mebel dan awalnya saya mendapat posisi sebagai supervisor. Perusahaan itu milik orang luar negeri yang mana orangnya sangat disiplin , memiliki beberapa cabang perusahaan di berbagai negara. Dua tahun berikutnya saya naik jabatan menjadi Kepala Produksi, namun dengan kenaikan gaji yang sedikit sekali, hanya mendapat fasilitas tambahan saja.

Rutin saya berangkat jam 08.00 pagi dan pulang jam 16.00, jika tidak ada pekerjaan lembur. Hal itu menjadikan saya merasa jenuh dan sama sekali tidak bangga bekerja ikut orang. 

Jika saya tidak masuk kerja , walaupun sakit , tetap saja gaji saya dipotong dan jika pemilik perusahaan menginginkan kejar target, dadakan kita semua harus lembur, meskipun per jam uang lemburnya lumayan gede.

Jika pemilik perusahaan datang ke pabrik, seringkali saya menemani untuk makan siang dan jalan-jalan selama beliau ada di kota saya. Beruntung saya bisa belajar banyak dari apa yang beliau bicarakan, dari sikap beliau dalam mengambil keputusan dan sikap seorang pengusaha sukses.

Saya juga mulai berpikir enaknya menjadi seorang pemilik perusahaan walau saya tahu bahwa prosesnya sangatlah tidak mudah. Dan saat itu saya berpikir, bahwa jadi pengusaha haruslah bermodalkan uang yang banyak.

Saya waktu itu melihat dari segi enaknya saja, bahwa seorang pemilik perusahaan tidak harus setiap hari ke kantor, jika ke kantor pun jamnya bisa sesukanya. Mau datang pagi, siang atau sore tidak ada orang yang marah.

Saya juga menilai, semakin kita sering rajin bekerja di perusahaan orang lain, perusahaan semakin berkembang, kita pekerja cuma mendapatkan sedikit bonus. Kenaikan gaji juga relatif sedikit.
Semakin karyawan giat bekerja, semakin perusahaan berkembang dan semakin kaya pemiliknya.

Saat kita bekerja rutin, pemilik perusahaan bisa liburan atau bahkan tidur nyenyak di rumah.

Karena seringnya saya menemani pemilik , saya semakin sering berpikir untuk segera mengikuti jejaknya jadi pengusaha, walau mungkin kelasnya jauh di bawah beliau.

Akhirnya saya beranikan diri untuk mengundurkan diri dari perusahaan, namun pemilik tidak perkenankan saya keluar. Karena tenaga saya masih dibutuhkannya. Namun saya tidak kurang akal, saya nekat dalam seminggu saya hanya masuk kerja 3 hari, kadang 2 hari saja, dengan harapan saya akan kena PHK.

Perkiraan saya benar juga, saya kena PHK Dan saya keluar dari perusahaan itu sebagai orang yang bebas.

Untuk kelanjutan cerita saya, bagaimana saya harus menghadapi banyak tantangan, akan saya tuliskan pada judul yang lain dan di kesempatan waktu yang lain pula.

Pesan daripada tulisan saya di atas adalah, jika ingin menjadi orang sukses, kita harus berani meninggalkan zona nyaman. 
 
Salam Pengusaha Pejuang dan Pejuang Pengusaha.
 
  
    

Senin, 05 November 2012

Proses Perijinan Untuk Buat Badan Usaha di Kendal

Saat ini untuk lebih memudahkan pengusaha dalam berinteraksi dengan pihak lain , seperti stake holder yang ada, maupun dengan pihak perbankan , usahanya haruslah mempunyai badan hukum atau minimal terdaftar secara resmi di pemerintah setempat.

Banyak pengusaha pemula yang belum memahami proses perijinan untuk membentuk badan usaha, padahal di Kabupaten Kendal, proses perijinan sangat mudah dan hanya memakan waktu maksimal 14 hari kerja dengan catatan semua syarat harus sudah dipenuhi oleh pihak pemohon.

Syarat wajib yang harus dipenuhi adalah, mengisi formulir yang bisa didapatkan di kantor Badan Penanaman Modal dan Perijinan Terpadu (BPMPT) Kabupaten Kendal. Dengan dilampiri, akta perusahaan yang dari notaris yang sudah disahkan oleh Pengadilan Negeri Kendal. Kemudian NPWP (Nomor Pokok Wajib Pajak) , ijin HO, stempel perusahaan dan surat keterangan domisili kantor yang disahkan oleh kelurahan dan kecamatan.

Untuk mengurus NPWP, pemohon bisa mengambil formulir di kantor Pelayanan Pajak Kendal, di isi, dilampiri fotokopi KTP dan akte perusahaan. NPWP ini jika syarat sudah lengkap sehari sudah bisa selesai.

Dengan sudah legalnya usaha Anda, maka segala sesuatu yang akan dilakukan untuk melaksanakan pekerjaan akan lebih mudah dibandingkan jika usaha Anda belum terdaftar secara legal.

Pemerintah Pusat sekarang melalui Kementerian Koperasi dan UKM sedang giat membantu UKM dari segi pelatihan, pendampingan, bantuan modal , bahkan sampai ke pemasaran produk. Dan hal ini bisa diikuti oleh UKM yang usahanya sudah terdaftar secara legal baik perorangan maupun badan hukum. Sehingga tingkat kemajuan usaha UKM diharapkan bisa lebih cepat berkembang.

Dengan memiliki NPWP , Anda juga bisa lebih mudah terkontrol oleh kantor Pelayanan Pajak, dan dengan membayar pajak, Anda juga membantu pertumbuhan perekonomian negara.

Semakin banyak jumlah pengusaha di Indonesia, semakin cepat pertumbuhan perekonomian Indonesia sehingga bisa menjadi negara yang lebih maju dan kuat.

Semoga apa yang saya tuangkan di dalam tulisan ini bisa bermanfaat untuk generasi muda yang berani membuka peluang usaha minimal untuk dirinya sendiri. Adapun mengenai proses perijinan tiap Kabupaten / Kota bisa jadi berbeda sesuai peraturan daerah masing-masing.

Salam Pejuang Pengusaha dan Pengusaha Pejuang, Sekali Layar Terkembang, Surut Kita Berpantang.      

Sabtu, 03 November 2012

Renungan Atas Perusahaan Baru

Saat ini jam menunjukan pukul 23.47 WIB, dimana saya berada di lapak ( tempat kerja saya biasa disebut begitu ) yang mana saat lapak adalah menyewa rumah orang. Beberapa rekan saya pulang kampung, yang ada sekarang hanyalah saya dengan rekan yang bertindak sebagai direktur pada perusahaan baru ini. 

Perusahaan baru saya ini bernama Kendal Kapital yang berbadan hukum CV, dan nama Kendal Kapital bukan berarti kami ini orang kapitalis, namun hanya sekedar nama agar mempunyai kesan yang sangat berbeda. Karena biasanya sesuatu yang sangat berbeda sangat mudah untuk dikenal.

Malam ini saya merenungkan atas apa saja usaha yang akan kami jalani demi kemajuan perusahaan menjadi besar dan terkenal. Saya berpikir keras agar rekan-rekan bisa memunculkan ide-ide cemerlang agar roda perekonomian perusahaan bisa berjalan lancar dan berkembang.

Saya berusaha untuk membuat perusahaan ini merupakan perusahaan pertama yang bergerak di bidang trading invesment dan property agent dengan tingkat profesionalisme yang tinggi.

Kami harus menerapkan kedisiplinan seperti pasukan gerak cepat, ada tugas, langsung beraksi agar cepat terselesaikan dengan hasil yang baik. Saya harus lakukan ini. Agar nantinya jika muncul pesaing di bidang yang sama, CV Kendal Kapital ini sudah menaiki taraf yang terbaik .

Perusahaan ini berdiri dengan modal keuangan sangat minim sekali, namun dengan keyakinan kuat saya ambisi membuat perusahaan ini jadi besar. Saya jadi teringat rekan saya di Jakarta yang saat ini asetnya sudah puluhan milyar dengan nilai proyek yang dikerjakan ratusan milyar, padahal 11 tahun yang lalu dia hanya bermodalkan uang sangat minim.

Renungan saya yang perlu digaris bawahi adalah modal uang bukanlah faktor nomer satu, melainkan yang menjadi modal utama adalah keberanian untuk beraksi dalam membuka peluang usaha. Diperlukan juga investasi waktu dan berani meninggalkan zona nyaman, serta selalu belajar di lingkungan pengusaha-pengusaha sukses lainnya.

Semoga ini juga bisa menginspirasi generasi muda yang lain untuk bangkit dan memberanikan diri membuka peluang usaha. Dengan semangat yang gigih saya yakin semua orang bisa berhasil. Pemenang adalah orang yang kuat bertahan lebih lama dari orang lain.      

Jumat, 02 November 2012

Prolog Kendal Kapital Grup

Kabupaten Kendal terletak 30 kilometer sebelah Barat Kotamadya Semarang, Propinsi Jawa Tengah, yang mana merupakan daerah dengan potensi usaha yang masih sangat terbuka lebar. Kabupaten Kendal juga merupakan kota satelit bagi Semarang, dimana masih sangat luas lahan yang bisa dipergunakan untuk industri , pelabuhan, perkebunan, peternakan dan perikanan. 

Kabupaten Kendal juga masih terbuka untuk para investor baik lokal maupun luar negeri. Dimana potensi untuk pariwisata juga sangat menjanjikan sekali. 

Sejak tahun 2000, saya tinggal di Kabupaten Kendal, dan memulai usaha sebagai distributor reload pulsa untuk semua operator yang ada di Indonesia dan distributor ponsel berbagai merk.

Saya melihat peluang usaha yang begitu lebar ada di Kabupaten Kendal ini sehingga saya memberanikan diri untuk mencoba mencari rejeki di Kabupaten ini. Pertama kabupaten Kendal relatif kondusif dan sebagian masyarakatnya termasuk konsumtif. Untuk bidang selular saya memang bukan yang pertama , namun saya termasuk yang terbaik.

Kemudian tahun 2007 saya adalah satu-satunya perusahaan event organizer yang terdaftar dalam bentuk badan hukum pertama di Kabupaten Kendal.  Dengan team , saya menjalankan berbagai event baik event sendiri maupun event job dari berbagai perusahaan. 

Sampai tahun 2012 ini singkatnya saya mulai kembangkan usaha ke kontraktor, supplyer, trading, invesment, dan advertising. Dengan menggandeng stake holder yang ada baik pemerintahan maupun swasta, saya dan team mulai bangkit bergerak untuk memperkenalkan Kabupaten Kendal dengan menonjolkan kinerja perusahaan dan team. Bahkan saya mulai memberanikan diri membuka jasa sebagai agen property dan ini merupakan bisnis yang pertama ada di Kabupaten Kendal yang saya lakukan secara profesional.

Saya dan team mempunyai impian bahwa dari Kabupaten Kendal, kami bisa go international. Untuk itu saya memanfaatkan maksimal jaringan saya di seluruh Indonesia melalui berbagai organisasi. Agar rekan-rekan generasi muda lainnya bisa meniru semangat dan kegigihan saya dalam memulai suatu usaha.
Salah satu impian saya adalah berkembangnya jumlah pengusaha di Indonesia sehingga bisa mendongkrak perekonomian , khususnya di Kabupaten Kendal ini.

Saya ingin buka mata warga Kendal khususnya dan Indonesia pada umumnya, bahwa dengan kekuatan ide, kita bisa menjadi pengusaha sukses dan mandiri. Ya... hanya diawali dengan kekuatan ide serta belajar berkomunikasi dengan jaringan.

Blogger saya ini pun termasuk baru, sehingga ini merupakan entri pertama saya sebagai pengenalan kepada publik bahwa perusahaan saya yang tergabung dalam Kendal Kapital Grup akan bisa menambah nama Kabupaten Kendal dikenal di seluruh dunia.

Kepada pengunjung blogger saya mohon doa restunya agar saya senantiasa bisa meluangkan waktu untuk entri blogger ini mengenai proses perjalanan usaha yang saya jalani sehingga bisa bermanfaat dan membantu memunculkan ide-ide usaha baru serta menambah atau berbagi pengetahuan.

Salam saya beserta team Kendal Kapital.