Kamis, 20 Desember 2012

Pikiran Yang Tertanam Di Kepala, Mempengaruhi Kesuksesan

Kata "tidak mungkin" adalah kata yang terkesan "besar" yang sering kali dilontarkan oleh manusia kerdil yang berusaha mencari jalan termudah daripada mencari kekuatan dalam dirinya untuk berubah. Kata "tidak mungkin" bukanlah fakta. Ia hanyalah sebuah pendapat. Kata "tidak mungkin" bukanlah sebuah deklarasi tetapi suatu tantangan yang berani. Kata "tidak mungkin" adalah sesuatu yang potensial. Kata "tidak mungkin" hanyalah berlaku sementara. Kata "tidak mungkin" bukanlah apa-apa. (Adidas Adverstisement---Champion/Darmadi Darmawangsa)

Kata itu seringkali kita dengar dalam kehidupan sehari-hari. Manakala kita mempunyai ide atau konsep bisnis baru yang belum ada di sekitar kita. Kata itu sering menjadi blok mental kita untuk melangkah. Dan anehnya kata itu sering dilontarkan oleh orang-orang terdekat kita.

Saya sendiri juga sering mengalaminya, saat saya lontarkan ide baru. Saudara-saudara banyak yang menentang, namun saya tetap jalankan ide saya tersebut, dalam pikiran saya, "itu adalah ideku sendiri, mungkin atau tidak mungkin belum kelihatan hasilnya jika kita tidak jalankan".

Banyak contoh orang sukses karena mereka sama sekali tidak mau mendengarkan kata "tidak mungkin". Misalnya seperti Wright Bersaudara, yang membuat kita sekarang bisa bepergian naik pesawat terbang, dan masih banyak contoh penemu-penemu lain yang saat itu ditertawakan karena ide-idenya.

Untuk sukses kadang kita perlu menjadi orang tuli yang harus mengabaikan kata-kata negatif,  ataupun cemoohan yang dilontarkan orang di sekitar kita. Kita akan menyesal jika menuruti kata negatif orang lain, dan ternyata ide bisnis kita dijalankan orang lain dan ternyata sukses.

Jadilah orang yang selalu berpikir besar, berjiwa besar dan berani menelurkan ide-ide besar. Karena kesuksesan adalah hak setiap orang. Waktu tidak akan bisa kembali, dan kita tidak mampu mengubah kesempatan yang telah lalu. Yang bisa kita lakukan adalah menangkap kesempatan yang berikutnya.

Yakinlah pada kemampuan diri sendiri, melalui doa yang kita minta kepada Tuhan. Seringkali kita hanya berdoa dan berusaha saja, namun tidak jeli dalam menangkap jawaban-jawaban dari Tuhan atas doa yang kita lontarkan. Padahal jawaban Tuhan akan doa kita merupakan pembuka jalan bagi kesuksesan kita.

Seperti yang ditulis oleh Darmadi Darmawangsa dalam bukunya "Champion", bahwa kata "impossible" hanya diucapkan oleh orang-orang yang mempunyai keyakinan lemah. Jika keyakinan lemah, maka yang ada di dalam pikirannya hanyalah kalimat-kalimat negatif dan cenderung membentuk blok mental ( memenjara dirinya sendiri seperti katak dalam tempurung).

Buang jauh-jauh kata negatif dan masukan semua kalimat positif dalam pikiran kita, maka kesuksesan akan diraih dengan lebih cepat.


 

Sabtu, 15 Desember 2012

Bursa Mobil-Motor di Terminal Bahurekso Kendal

Pada hari Sabtu, 15 Desember 2012 telah dibuka bursa mobil dan motor di Terminal Bahurekso Kendal, yang dihadiri oleh Bapak Herrudy Asisten Bidang Ekonomi dan Pembangunan Kabupaten Kendal mewakili Ibu Bupati untuk membuka bursa tersebut.

Bursa mobil dan motor di terminal ini diprakarsai oleh Bapak Hafidz Sirotudin sebagai Ketua Kadin Kendal dan pengelolaan dilaksanakan oleh Arief B Soedibyo bekerjasama dengan Dinas Perhubungan Kendal dan RM Restu Asri.

Ditinjau dari lokasinya Terminal Bahurekso Kendal ini sangat strategis dan mudah dijangkau oleh masyarakat luas , dan dari sisi perekonomian , warga Kendal sudah mulai meningkat di iringi dengan semakin bertumbuhnya dealer mobil dan motor baik baru maupun bekas.

Kabupaten Kendal selama ini belum memiliki wahana bursa mobil yang memadai seperti yang ada di kota-kota lain, maka dari itu dengan dibukanya bursa mobil dan motor di terminal ini diharapkan bisa memacu semangat para pemain bisnis mobil dan motor di Kendal.

Fasilitas yang disediakan oleh pengelola ini adalah lahan parkir yang luas , publikasi yang gencar dan bekerjasama dengan www.mobiljogja.com sehingga selama dua bulan ke depan mobil dan motor dagangan bisa dilihat masyarakat di seluruh dunia.

Pada hari pertama dibuka , mobil yang siap dijual ada 31 buah berbagai jenis dengan harga kisaran 50 juta sampai dengan 150 juta. 
Ramainya bursa ini juga dihadiri oleh beberapa lembaga pembiayaan yang siap untuk melayani masyarakat pembeli yang menginginkan pembayaran dengan sistem cicilan berjangka.

Semoga bursa mobil dan motor ini, atau yang nantinya di sebut BMW (Bursa Mobil-Motor Weleri) akan semakin banyak mendatangkan pengunjung dan bisa menambah lapangan pekerjaan. Dan membantu meningkatkan penjualan stok mobil atau motor rekan-rekan pemain bisnis jual beli mobil-motor.

Arief B Soedibyo sebagai Ketua Himpunan Pengusaha Muda Indonesia Cabang Kendal juga sangat bangga karena pemain bisnis mobil-motor ini rata-rata masih muda dengan semangat bisnis yang sangat berani.

Terima kasih untuk dukungan Pemerintah Kabupaten Kendal, Dinas Perhubungan, dan seluruh sponsor yang telah menghadiri pembukaan acara.

Setiap Sabtu, Bursa Mobil-Motor akan hadir agar masyarakat Kendal mudah mendapatkan mobil dan motor yang mereka inginkan.

Selasa, 04 Desember 2012

Kerjakan Lebih Dibanding Upah Yang Didapat

Di dunia bursa lowongan pekerjaan tidak dipungkiri bahwa para pencari kerja menginginkan gaji yang tinggi , apalagi yang ijasahnya tinggi. Ini sangat jauh dari pola pikir seorang juara. Banyak karyawan yang kerja apa adanya dan cenderung seenaknya karena merasa gajinya tidak sesuai dengan ijasahnya.
 
Kebanyakan orang merasa dibayar lebih sedikit daripada yang semestinya dia terima. Sehingga terkadang muncul ketidakloyalan karyawan pada perusahaan, jika ada waktu curi-curi untuk mencari peluang di perusahaan lain sementara dia masih aktif bekerja di perusahaan yang lama.
 
Jika mau jujur, seorang karyawan akan mengundurkan diri terlebih dahulu jika di tempatnya bekerja sekarang ini sudah tidak merasa nyaman dan gaji yang diterima dirasa kurang. 
 
Berbeda dengan pola pikir seorang juara yang berani meninggalkan zona nyaman dan bisa jujur pada diri sendiri. Seorang juara pasti akan mengingat pepatah tua yang sampai sekarang masih berlaku, "Apa yang kamu tanam, itulah yang akan kamu tuai"
 
Sama halnya di dalam kehidupan pekerjaan, sang juara akan bekerja lebih melebihi dari apa yang dia dapatkan dan di dalam pikirannya yang utama adalah hasil kerjanya dulu yang dimaksimalkan.
 
Seperti kata Elbert Hubbard, "Orang yang tidak pernah bekerja lebih daripada yang dibayar adalah orang yang tidak akan pernah dibayar lebih daripada apa yang mereka kerjakan" - Champion Darmadi Darmawangsa
 
Sang juara akan selalu bekerja lebih daripada upah yang dia dapatkan , karena dia berkeyakinan akan meraih hasil yang berlipat ganda pada masa mendatang. Sang juara selalu berkomitmen untuk memberikan yang terbaik pada pekerjaan yang dia lakukan setiap hari.
 
Orang-orang pada umumnya selalu berpikir mencari perusahaan yang berani membayar gaji lebih, namun orang seperti itu tidak akan pernah mendapatkannya di perusahaan manapun tempat dia bekerja. 
 
Tunjukan kinerja dulu, hasil upah dipikir belakangan. Itulah sang juara, karena dia punya keyakinan yang sangat kuat bahwa jika dia bekerja lebih dari apa yang dia dapatkan, maka dia akan menerima lebih daripada apa yang dia kerjakan.
 
Petani pun sejak jaman dahulu paham betul jika menanam bibit pasti akan mencari bibit yang unggul, karena akan memanen hasil yang unggul.   
 
 

Senin, 03 Desember 2012

Apapun Kegagalan, Salahkan Dirimu Sendiri

Di dalam dunia bisnis, para pelaku bisnis seringkali mengalami kegagalan. Itu adalah hal yang sangat biasa. Banyak sekali faktor penyebab kegagalan, namun para pengusaha yang gagal sering menyalahkan orang lain atau mencari kambing hitam atas kegagalannya itu.

Memang kadang kesalahan bukan ada di pihak pelaku usaha, namun demikian tanggung jawab sepenuhnya ada pada si pelaku usaha tersebut atas semua kegagalan yang muncul.

Seperti yang pernah saya alami dalam menjalankan usaha saya. Pengalaman ini saya tuliskan agar bisa menjadi pelajaran bagi para calon pengusaha muda yang akan merintis usahanya.

Perusahaan yang saya dirikan mengalami kebangkrutan karena salah prediksi sejak awal tentang prospek usaha yang saya jalani. Saat itu saya menyalahkan team kreatif dan rekanan kerja yang lain. Sebenarnya hal itu adalah kurangnya saya dalam mengontrol usaha itu.

Mencari kambing hitam atas kegagalan usaha tidak hanya sekali saja saya lakukan, seringkali saya melakukannya, namun hal itu adalah sia-sia dan tidak bisa merubah kondisi usaha yang saya jalani berikutnya.

Karena menjatuhkan kesalahan pada orang lain hanyalah cara paling mudah untuk lari dari tanggung jawab. Dengan demikian berarti saya hanyalah seorang pengecut. Untuk itu saya mulai merubah diri dengan menyelesaikan semua usaha yang saya lakukan sendiri, kontroling ke bawahan secara rutin dan menghadapi permasalahan yang muncul dengan mencari solusi sendiri.

Saya mulai berhenti mencari kambing hitam, karena sebanyak apapun alasan yang saya temukan dan banyak orang lain yang saya kambinghitamkan tetap saja hal itu sia-sia dan tidak meningkatkan kesuksesan usaha.

Hanya komitmen pada diri sendirilah yang akhirnya bisa saya lakukan untuk mengambil 100 % tanggung jawab atas usaha yang saya dirikan. Saya tidak akan mengijinkan faktor lain menghambat kesuksesan saya. Yang saya lakukan untuk menyelesaikan tanggung jawab adalah membuat pernyataan positif dan mencari solusi sebanyak mungkin.

"Kalau orang lain bisa, saya juga bisa"

Gagal? Segera Cari Solusi!!!

Setiap orang pasti pernah mengalami kegagalan dalam berbagai hal dan situasi, seringkali faktor kegagalan itu ditimpakan pada orang lain. Sangat jarang orang gagal menyalahkan dirinya sendiri.

Begitu pula dengan saya, manusia biasa yang berkali-kali mengalami kegagalan baik hal sekolah, bisnis, keluarga dan hubungan pertemanan. Namun saat ini saya mulai sadar bahwa jika kita mengalami kegagalan dan menyalahkan orang lain, maka hal itu adalah kegiatan yang sangat sia-sia bahkan tidak bisa merubah diri kita untuk selanjutnya.

Dalam hal bisnis, jika kita ingin maju lebih pesat lagi, maka apabila mengalami kegagalan, jangan pernah sekalipun menyalahkan orang lain, baik teman, relasi bisnis maupun karyawan kita. Perlu kita untuk mawas diri dan merenungkan apa yang salah dalam diri kita sehingga mengalami kegagalan.

Berikutnya adalah mulai mengembangkan sikap berpikir positif terhadap kegagalan yang kita alami. Ambil sebagai bahan pelajaran yang perlu diurai agar ke depan kita sudah mahir melewati kegagalan itu. Setiap orang yang sukses pasti akan selalu mengembangkan pola pikirnya secara positif. 

Kenapa banyak orang yang tenggelam dalam kegagalan? Mereka rata-rata yang tenggelam dalam kegagalan dikarenakan selalu berfokus kepada masalah yang dialami. Tidak langsung merubah pola pikirnya ke arah solusi. Kadang juga berfokus mencari "kambing hitam" atas kegagalannya. Padahal mencari kambing hitam dalam suatu kegagalan adalah suatu usaha yang sia-sia, bahkan menunjukan bahwa orang itu ingin lari dari tanggung jawab.

Selalu memikirkan masalah dan mencari kambing hitam jika dilakukan, tidak akan merubah apapun. Jadi jika kita mengalami kegagalan segeralah merubah pola berpikir kita untuk naik dari jurang kegagalan itu menuju puncak kesuksesan. Binalah mental yang kuat untuk menerima tanggung jawab atas segala resiko yang muncul dari bisnis yang kita jalankan.

Pembaca mungkin akan berpikir, enak kalau ngomong, susah melakukannya. Itu adalah pikiran pembaca yang selalu berpikir negatif, saya menuliskan ini karena tidak sekali dua kali saya mampu bangkit dari kegagalan. Mengeluhpun jika terlalu sering diungkapkan hanya akan membuat diri kita semakin kedatangan banyak masalah.

Maka dari itu, mari kita mulai belajar untuk selalu mengevaluasi diri saat mengalami kegagalan. Renungkan semua hal yang salah dalam diri kita sendiri, kemudian uraikan satu-persatu agar bisa menjawab permasalahan itu.
Jika menemui jalan buntu, serahkan semua masalah kepada Tuhan Sang Pencipta, karena DIA lebih tahu apa yang kita butuhkan.

"hanya orang-orang yang terlatih mental secara baja lah yang akan bisa bangkit dari berbagai macam kegagalan"

 
 

 

Kamis, 22 November 2012

Saya Bangga Dengan Kegagalan

Sekarang saya akan bercerita mengenai kegagalan-kegagalan yang saya alami selama ini. Walaupun banyak orang yang bangga akan kesuksesannya, namun saya tetap bangga dengan kegagalan yang pernah saya alami. Bukan maksud saya untuk menjelekkan diri saya, justru saya berharap Anda yang membacanya bisa belajar dari kegagalan saya ini.

Masa kecil saya adalah anak ke tiga dari empat bersaudara, dua kakak saya laki-laki dan adik saya satu perempuan. Mungkin saat itu orang tua saya mengharapkan anak ke tiganya adalah perempuan, namun justru saya lahir sebagai laki-laki. Sehingga selisih satu tahun berikutnya lahirlah adik saya perempuan.

Sejak kecil mengenai perlakuan orang tua terhadap saya sangat berbeda dibandingkan saudara-saudara saya yang lain. Sehingga saya pun lebih sering di asuh oleh kakak perempuan dari ayah saya. 

Sekolah SD saya jalani biasa-biasa saja bahkan tergolong siswa yang tidak diperhitungkan di sekolah, hanya saja kebetulan ibu saya adalah guru di situ. Saya kelas 1 SD saja belum lancar membaca, sering kalau belajar di rumah , kepala saya dipukul pakai penggaris sama ibu saya karena susah diajarin membaca. Lulus SD saya mendapatkan Nilai Ebtanas Murni (NEM) sangat rendah, dimana NEM saya tidak bisa untuk masuk mendaftar di SMP Negeri, apalagi SMP Negeri yang favorit.

Beruntung ayah saya bisa menitipkan saya di SMP Negeri favorit di kota saya, walaupun dimasukan ke kelas khusus titipan. Selama sekolah di SMP, saya merasa minder sekali, karena rata-rata anak orang kaya dan pandai-pandai. Saya cuma berpikir sekolah saya jalani apa adanya dan yang penting selalu naik kelas.

Selepas SMP saya juga lulus dengan nilai dibawah rata-rata, sehingga saya hanya bisa masuk di SMA Negeri pinggiran saat itu.

Singkat cerita saya masuk kuliah di perguruan tinggi swasta, dan itupun tidak selesai sampai lulus wisuda sarjana. Karena saat pertengahan kuliah saya kena fitnah yang mengharuskan saya menghuni hotel prodeo selama beberapa waktu, dan selepas dari hotel prodeo saya merasa malas untuk melanjutkan kuliah.

Sejak saya tidak lagi kuliah, kehidupan saya tanpa tujuan dan tidak memiliki visi apapun. Yang saya lakukan adalah berpindah-pindah tempat hanya untuk menghilangkan kesuntukan saya karena drop out kuliah, pekerjaan pun saya tidak punya. Ke mana kaki melangkah itulah yang saya ikuti, kehidupan mengalir begitu saja.

Dari perjalanan itu saya mulai berkenalan dengan banyak orang dan berbagai macam usaha, dan dengan bekal kepercayaan dari saudara ipar kakak, saya mendapatkan pinjaman modal untuk usaha kayu. namun di tengah perjalanan saya di tipu rekan bisnis yang akhirnya uang modal habis dan saya tidak bisa mengembalikan uang modal pinjaman.

Kuliah gagal, bisnis pertama dengan modal pinjaman gagal. Kemudian saya nekat menikah walau tanpa pegangan uang sedikitpun. Istri saat itu masih kuliah dan support dana total dari mertua yang kebetulan sangat baik. Saya pun sempat beberapa kali bekerja , di developer, di penggergajian kayu, sopir pribadi, di pabrik kayu dan pernah bekerja sebagai pengawal pribadi seorang wanita pengusaha kaya.

Semua itu saya jalani dan tidak ada satu barang pun yang bisa saya banggakan, karena penghasilan saya hanya cukup untuk keperluan pribadi. Sampai pada akhirnya istri selesai kuliah, saya mendapatkan pinjaman modal dari mertua untuk berdagang.

Saya dan istri membuka toko dan berdagang, yang selama 3 tahun berkembang dengan pesat dengan omzet yang besar. Jaringan saya waktu itu hampir mencapai seribu orang. Namun karena saya adalah orang yang mudah tergoda dan merasakan kenikmatan limpahan rejeki, saya jadi lupa diri. Saya tidak lagi peduli dengan usaha dan rumah tangga. Karena saya sudah menjadi orang yang sombong, sehingga setiap hari saya dan istri selalu bertengkar. Inilah kegagalan hubungan rumah tangga saya.

3 tahun berjalan usaha saya mendapatkan support tambahan dari beberapa bank, usaha semakin meningkat, namun tabiat saya yang keras kepala, menjadikan usaha saya di tahun ke lima bangkrut total. Hutang menumpuk, harta benda sirna dan hidup dalam kecemasan karena dikejar para penagih hutang. Inilah kegagalan usaha saya karena saya salah dalam bersikap.

Namun semua itu adalah pelajaran yang sangat berharga yang saya dapatkan, saya mulai berubah, saya banyak membaca buku-buku positif, saya banyak bergaul dengan orang-orang sukses. 

Untuk melamar pekerjaan, jelas saya sudah tidak mungkin, sehingga yang saya lakukan adalah berkumpul dengan teman-teman yang sukses, serta selalu bersikap sebagai pendengar. Dari seluruh kegagalan yang telah saya alami, ada terbersit rasa bangga di dalam diri saya, yaitu saya telah mengalami banyak kegagalan yang parah dibandingkan rekan seusia saya.

Dari semua kegagalan itu, dan sikap keras kepala itu, untuk bangkit kembali membutuhkan waktu yang lumayan panjang. Dan yang saya lakukan adalah merubah diri saya untuk menjadi lebih baik lagi. Pertama kali yang saya lakukan untuk merubah diri adalah saya saring keinginan beberapa teman sukses lain tentang kebutuhan utama tentang mencari partner kerja. Rata-rata orang sukses mencari partner kerja yang jujur. Kalau dari segi kejujuran, saya sangat percaya diri ,karena saya terdidik dari keluarga yang mengutamakan kejujuran dan kesederhanaan.

Kemudian kebutuhan yang berikutnya adalah orang yang selalu berpikir , bisa menelurkan banyak ide bisnis. Sehingga dari ide yang muncul, diolah dan di pelajari agar bisa menjadi sesuatu usaha yang menguntungkan.
Jadi hanya dengan modal jujur dan selalu berpikir, saya bisa menjalankan usaha , tanpa modal uang sedikitpun yang saya keluarkan. Karena modal uang semua dibantu oleh rekan-rekan yang punya kelebihan uang namun kekurangan ide.

Banyak orang yang bercerita tentang kesuksesan, namun saya lebih bangga untuk bercerita kegagalan saya.Agar yang membaca tulisan saya ini dan kebetulan orang yang gagal bisa lebih semangat kembali.

Orang sukses bukanlah orang yang tidak pernah gagal, melainkan orang yang bisa dan mampu bangkit kembali setiap kali mereka jatuh.




Kamis, 08 November 2012

Kenapa Saya Memilih Jadi Pengusaha

Dulu saya adalah karyawan di salah developer perumahan sebagai Perencana dan Pengawas Teknik, dan saat itu saya sudah merasa sangat bangga sekali walau saat itu bawahan saya hanyalah dua orang mandor bangunan dan beberapa orang sub kontraktor.

Tiap berangkat dan pulang kerja ada perasaan bangga di hati karena di usia muda saya sudah bisa mendapat pekerjaan dengan posisi dan gaji yang lebih dari cukup pada saat itu.

Selama beberapa tahun saya ikut developer itu, sudah ratusan rumah yang berhasil kita bangun dan kita jual dengan keuntungan ada perusahaan amatlah besar sekali. Sehingga saya di percaya pemilik perusahaan untuk menangani salah satu cabang perusahaan.

Baru beberapa bulan saya tangani, pemilik perusahaan meninggal dunia dan keluarganya menarik seluruh aset yang ada untuk di alihkan ke bisnis lain yang bidangnya sama sekali bukan bidang saya. Akhirnya saya di PHK.

Kemudian saya masuk di perusahaan eksport mebel dan awalnya saya mendapat posisi sebagai supervisor. Perusahaan itu milik orang luar negeri yang mana orangnya sangat disiplin , memiliki beberapa cabang perusahaan di berbagai negara. Dua tahun berikutnya saya naik jabatan menjadi Kepala Produksi, namun dengan kenaikan gaji yang sedikit sekali, hanya mendapat fasilitas tambahan saja.

Rutin saya berangkat jam 08.00 pagi dan pulang jam 16.00, jika tidak ada pekerjaan lembur. Hal itu menjadikan saya merasa jenuh dan sama sekali tidak bangga bekerja ikut orang. 

Jika saya tidak masuk kerja , walaupun sakit , tetap saja gaji saya dipotong dan jika pemilik perusahaan menginginkan kejar target, dadakan kita semua harus lembur, meskipun per jam uang lemburnya lumayan gede.

Jika pemilik perusahaan datang ke pabrik, seringkali saya menemani untuk makan siang dan jalan-jalan selama beliau ada di kota saya. Beruntung saya bisa belajar banyak dari apa yang beliau bicarakan, dari sikap beliau dalam mengambil keputusan dan sikap seorang pengusaha sukses.

Saya juga mulai berpikir enaknya menjadi seorang pemilik perusahaan walau saya tahu bahwa prosesnya sangatlah tidak mudah. Dan saat itu saya berpikir, bahwa jadi pengusaha haruslah bermodalkan uang yang banyak.

Saya waktu itu melihat dari segi enaknya saja, bahwa seorang pemilik perusahaan tidak harus setiap hari ke kantor, jika ke kantor pun jamnya bisa sesukanya. Mau datang pagi, siang atau sore tidak ada orang yang marah.

Saya juga menilai, semakin kita sering rajin bekerja di perusahaan orang lain, perusahaan semakin berkembang, kita pekerja cuma mendapatkan sedikit bonus. Kenaikan gaji juga relatif sedikit.
Semakin karyawan giat bekerja, semakin perusahaan berkembang dan semakin kaya pemiliknya.

Saat kita bekerja rutin, pemilik perusahaan bisa liburan atau bahkan tidur nyenyak di rumah.

Karena seringnya saya menemani pemilik , saya semakin sering berpikir untuk segera mengikuti jejaknya jadi pengusaha, walau mungkin kelasnya jauh di bawah beliau.

Akhirnya saya beranikan diri untuk mengundurkan diri dari perusahaan, namun pemilik tidak perkenankan saya keluar. Karena tenaga saya masih dibutuhkannya. Namun saya tidak kurang akal, saya nekat dalam seminggu saya hanya masuk kerja 3 hari, kadang 2 hari saja, dengan harapan saya akan kena PHK.

Perkiraan saya benar juga, saya kena PHK Dan saya keluar dari perusahaan itu sebagai orang yang bebas.

Untuk kelanjutan cerita saya, bagaimana saya harus menghadapi banyak tantangan, akan saya tuliskan pada judul yang lain dan di kesempatan waktu yang lain pula.

Pesan daripada tulisan saya di atas adalah, jika ingin menjadi orang sukses, kita harus berani meninggalkan zona nyaman. 
 
Salam Pengusaha Pejuang dan Pejuang Pengusaha.